Penyakit ISPA: Pengertian, Kode Icd 10, Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Komplikasi

Rate this post

Penyakit ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut adalah salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, sesak napas, dan lain-lain.

ISPA dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit. Penyakit ini dapat menular melalui udara, kontak langsung, atau benda-benda yang tercemar.

Pembahasan Penyakit ISPA: Pengertian, Kode Icd 10, Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Komplikasi

Pengertian

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit ISPA adalah infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran pernapasan, mulai dari hidung, sinus, tenggorokan, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, hingga alveolus.

Saluran pernapasan adalah jalan masuk dan keluar udara yang mengandung oksigen dan karbon dioksida ke dan dari paru-paru.

Kode ICD 10 Ispa

ICD 10 atau International Classification of Diseases 10th Revision adalah sistem klasifikasi penyakit yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO). Kode ICD 10 ispa adalah J00-J06 yang mencakup infeksi akut pada saluran pernapasan atas. Berikut adalah beberapa contoh kode ICD 10 ispa beserta penjelasannya:

  • J00: Rhinitis akut (radang hidung akut)
  • J01: Sinusitis akut (radang sinus akut)
  • J02: Faringitis akut (radang tenggorokan akut)
  • J03: Tonsilitis akut (radang amandel akut)
  • J04: Laringitis dan trakeitis akut (radang pita suara dan saluran udara akut)
  • J05: Laringotrakeobronkitis akut (radang pita suara, saluran udara, dan cabang-cabangnya akut)
  • J06: Infeksi saluran pernapasan atas akut lainnya

Penyebab

Penyebab utama penyakit ISPA adalah virus. Beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit ISPA antara lain adalah rhinovirus, coronavirus, adenovirus, influenza virus, parainfluenza virus, respiratory syncytial virus (RSV), dan human metapneumovirus (hMPV). Virus-virus ini dapat menyerang sel-sel epitel yang melapisi saluran pernapasan dan merusaknya.

Selain virus, penyakit ISPA juga dapat disebabkan oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit ISPA antara lain adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus, Moraxella catarrhalis, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydophila pneumoniae, dan Bordetella pertussis. Bakteri-bakteri ini dapat menginfeksi saluran pernapasan dan menghasilkan toksin atau racun yang merusak jaringan.

Jarang sekali penyakit ISPA disebabkan oleh jamur atau parasit.

Beberapa jenis jamur yang dapat menyebabkan penyakit ISPA antara lain adalah:

  • Histoplasma capsulatum, yang dapat menyebabkan histoplasmosis, yaitu infeksi paru-paru yang ditandai dengan demam, batuk, sesak napas, dan nyeri dada.
  • Blastomyces dermatitidis, yang dapat menyebabkan blastomikosis, yaitu infeksi paru-paru atau kulit yang ditandai dengan demam, batuk berdarah, luka bernanah, dan nyeri tulang1.
  • Coccidioides immitis, yang dapat menyebabkan koksidiodiomikosis, yaitu infeksi paru-paru atau seluruh tubuh yang ditandai dengan demam, batuk kering, nyeri dada, dan ruam kulit.
  • Cryptococcus neoformans, yang dapat menyebabkan kriptokokosis, yaitu infeksi paru-paru atau otak yang ditandai dengan demam, sakit kepala, muntah, dan kejang.
  • Aspergillus fumigatus, yang dapat menyebabkan aspergilosis, yaitu infeksi paru-paru atau sinus yang ditandai dengan demam, batuk berdahak atau berdarah, sesak napas, dan nyeri wajah1.
  • Pneumocystis jirovecii, yang dapat menyebabkan pneumosistosis, yaitu infeksi paru-paru yang ditandai dengan demam, batuk kering, sesak napas, dan penurunan berat badan.
    Jamur-jamur ini biasanya hidup di tanah, tanaman, atau hewan. Mereka dapat masuk ke saluran pernapasan melalui inhalasi spora jamur. Infeksi jamur pada saluran pernapasan lebih sering terjadi pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala Ispa

Gejalanya dapat bervariasi tergantung pada bagian saluran pernapasan yang terinfeksi dan jenis mikroorganisme penyebabnya. Gejala umum yang dapat dialami oleh penderita penyakit ISPA antara lain adalah:

  • Batuk, bisa kering atau berdahak
  • Pilek, bisa disertai bersin-bersin atau hidung tersumbat
  • Demam, bisa ringan atau tinggi
  • Sakit tenggorokan, bisa disertai nyeri menelan atau suara serak
  • Sesak napas, bisa disertai napas pendek atau mengi
  • Nyeri dada, bisa disertai rasa tertekan atau berat
  • Sakit kepala, bisa disertai pusing atau vertigo
  • Kelelahan, bisa disertai lemas atau malaise
  • Nafsu makan menurun, bisa disertai mual atau muntah

Gejala penyakit ISPA biasanya muncul 1-3 hari setelah terpapar mikroorganisme penyebabnya. Tandanya dapat bertahan selama beberapa hari hingga beberapa minggu tergantung pada kondisi kesehatan dan sistem kekebalan tubuh penderita.

Pencegahan Ispa

Pencegahan ispa dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

  • Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang cukup, istirahat yang cukup, olahraga teratur, dan menghindari stres.
  • Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit ispa atau memiliki gejala ispa.
  • Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku baju saat batuk atau bersin dan membuang tisu bekas ke tempat sampah.
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin dan setelah bersentuhan dengan orang sakit ispa atau benda-benda yang tercemar.
  • Menggunakan masker saat berada di tempat umum yang ramai atau berisiko tinggi terpapar mikroorganisme penyebab ispa.
  • Menghindari merokok dan asap rokok yang dapat merusak saluran pernapasan dan menurunkan daya tahan tubuh.
  • Menghindari penggunaan obat-obatan sembarangan yang dapat menimbulkan resistensi mikroorganisme penyebab ispa.
  • Melakukan vaksinasi sesuai anjuran dokter untuk mencegah infeksi tertentu yang dapat menyebabkan ispa seperti influenza, pneumokokus, pertusis, dan lain-lain.

Komplikasi Ispa

Penyakit ISPA dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik atau jika penderita memiliki kondisi kesehatan yang buruk. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit ISPA antara lain adalah:

  • Otitis media akut (radang telinga tengah akut)
  • Sinusitis kronis (radang sinus kronis)
  • Faringitis kronis (radang tenggorokan kronis)
  • Tonsilitis kronis (radang amandel kronis)
  • Laringitis kronis (radang pita suara kronis)
  • Trakeitis kronis (radang saluran udara kronis)
  • Bronkitis kronis (radang cabang-cabang saluran udara kronis)
  • Bronkiolitis (radang cabang-cabang saluran udara kecil)
  • Pneumonia (radang paru-paru)
  • Empyema (nanah di rongga dada)
  • Abses paru (nanah di jaringan paru-paru)
  • Pleuritis (radang selaput paru-paru)
  • Asma (penyempitan saluran pernapasan akibat peradangan dan kejang otot
  • Atelektasis (kolaps paru-paru)
  • Edema paru (penumpukan cairan di paru-paru)
  • Gagal napas (kegagalan fungsi pernapasan)
  • Sepsis (infeksi darah)
  • Meningitis (radang selaput otak)
  • Ensefalitis (radang otak)
  • Miokarditis (radang otot jantung)
  • Perikarditis (radang selaput jantung)
  • Endokarditis (radang lapisan dalam jantung)
  • Glomerulonefritis akut (radang ginjal akut)

Komplikasi penyakit ISPA dapat mengancam jiwa dan memerlukan penanganan medis segera. Jika Anda mengalami gejala ispa yang tidak kunjung membaik atau bertambah parah, segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.

Perbedaan Ispa dengan Influenza

Penyakit ISPA seringkali disalahartikan dengan influenza atau flu. Padahal, keduanya adalah penyakit yang berbeda meskipun memiliki beberapa gejala yang mirip. Berikut adalah beberapa perbedaan antara ispa dengan influenza:

  • Penyebab: Ispa dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus, bakteri, jamur, atau parasit. Influenza hanya disebabkan oleh virus influenza yang memiliki beberapa subtipe seperti A, B, C, dan D.
  • Gejala: Ispa biasanya menimbulkan gejala pada saluran pernapasan atas seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan demam ringan. Influenza biasanya menimbulkan gejala sistemik seperti demam tinggi, menggigil, nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, lemas, dan nafsu makan menurun.
  • Komplikasi: Ispa dapat menyebabkan komplikasi pada saluran pernapasan bawah seperti pneumonia, bronkitis, atau bronkiolitis. Influenza dapat menyebabkan komplikasi pada organ lain seperti otak, jantung, ginjal, atau darah.
  • Pencegahan: Ispa dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menghindari kontak dengan orang sakit ispa atau benda-benda yang tercemar, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Influenza dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi influenza setiap tahun sesuai anjuran dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Penyakit ISPA umumnya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Anda dapat meredakan gejala ispa dengan mengonsumsi obat-obatan bebas seperti parasetamol untuk menurunkan demam atau dekongestan untuk mengatasi hidung tersumbat. Anda juga dapat melakukan beberapa langkah berikut untuk membantu proses penyembuhan:

  • Minum banyak cairan hangat seperti air putih, teh, atau sup untuk menghidrasi tubuh dan melancarkan lendir.
  • Menghirup uap air hangat yang ditambahkan dengan minyak esensial seperti eukaliptus atau mentol untuk melegakan saluran pernapasan.
  • Mengompres dahi atau tubuh dengan kain basah dingin untuk menurunkan suhu tubuh.
  • Menggunakan humidifier atau pelembab udara untuk menjaga kelembaban udara di ruangan.
  • Mengistirahatkan suara dan menghindari berbicara terlalu keras atau terlalu lama untuk mencegah iritasi pita suara.
  • Mengonsumsi madu yang dicampur dengan air hangat atau lemon untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.

Namun, ada beberapa kondisi yang menunjukkan bahwa Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter atau fasilitas kesehatan terdekat, yaitu:

  • Gejala ispa tidak membaik atau bertambah parah setelah 7-10 hari.
  • Demam tinggi (di atas 38°C) yang tidak turun dengan obat penurun panas.
  • Batuk berdahak berwarna kuning, hijau, atau berdarah.
  • Sesak napas, napas pendek, atau napas mengi yang mengganggu aktivitas.
  • Nyeri dada yang hebat atau rasa tertekan di dada.
  • Sakit kepala yang sangat parah atau disertai gangguan penglihatan, pendengaran, keseimbangan, bicara, atau kesadaran.
  • Kejang-kejang atau kehilangan kesadaran.
  • Muncul ruam kulit atau bintik-bintik merah di tubuh.
  • Muncul tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, mata cekung, kulit kusam, urine berwarna gelap, atau berkurangnya jumlah keringat.

Jika Anda mengalami salah satu kondisi di atas, segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan menunda-nunda karena dapat meningkatkan risiko komplikasi yang berbahaya.

Penutup

Penyakit ISPA adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat menyerang siapa saja. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme yang menginfeksi saluran pernapasan.

Gejala penyakit ISPA dapat bervariasi tergantung pada bagian saluran pernapasan yang terinfeksi dan jenis mikroorganisme penyebabnya.

Penyakit ISPA dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menghindari kontak dengan orang sakit ispa atau benda-benda yang tercemar, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Penyakit ISPA umumnya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Namun, ada beberapa kondisi yang menunjukkan bahwa Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Demikian artikel yang saya buat tentang penyakit ISPA. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai habis.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Check Also

Penyakit Hemoroid

Penyakit Hemoroid: Gejala, Penyebab, Kode ICD 10, dan Tips Pencegahan

Penyakit Hemoroid atau wasir adalah kondisi yang ditandai dengan pembengkakan atau pembesaran pada pembuluh darah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Contact Us